Kenangan bersama ketika itu tanggal 16 Agustus 2016 secara kebetulan kami berkeinginan untuk melakukan kegiatan pendakian ke Gunung Agung. Bertepatan dengan besok tanggal 17 Agustus 2016 merupakan moment yang tepat untuk mendaki gunung apalagi didukung oleh cuaca yang cerah.
Kala itu, jam 14.00 wita persiapan sudah rampung, kami berangkat bersama menggunakan sepeda motor menuju Besakih. Rasanya sudah lama tidak melewati jalur ini semenjak tahun 1994 yang kala itu saya mendaki terakhir kalinya bersama teman-teman sekuliahan dulu.
Alhamdulillah, jam 17.00 wita kami sampai di besakih, kemudian istirahat sambil menunggu teman lain yang dari Denpasar yang akan ikut juga dalam pendakian ini. Kami sempat berbincang-bincang dengan penjaga pos pendakian, bahwa hari ini pendaki cukup banyak karena mereka akan mengadakan upacara bendera di puncak.
Lama kami menunggu, teman kami tak kunjung tiba, kai putuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju pos pendakian. Waktu menunjukkan pukul 19.00 wita. Setelah kami melapor ke pos dan membayar retribusi Rp. 20.000,- per orang, kami mulai menapaki jalur pendakian dan jam menunjukkan pukul 20.00 wita.
Jalur yang kami lewati memang mulanya agak landai, namun 2 jam kemudian barulah terasa jalur yang kami lewati lumayan berat dengan kemiringan yang cukup menantang dan berpasir licin.
Pendaki lain sempat kami temui dalam perjalanan, dan ternyata menurut informasi mereka ada sekitar 150 orang lebih yang sudah berada di atas (di sekitaran Kori Agung) untuk beristirahat.
Jam menunjukkan pukul 01.00 wita (tengah malam) tanggal 17 Agustus 2016, kami tiba di Pos Kori Agung. Kami beristirahat selama kurang lebih 1,5 jam sambil menikmati makanan yang kami bawa sebagai penambah tenaga untuk melanjutkan pendakian menuju puncak nanti.
Sungguh ramai sekali para pendaki yang beristirahat dan mendirikan tenda, kami hanya duduk saja sambil sesekali memejamkan mata menghilangkan rasa lelah.
Tepat jam 02.30 wita kami melanjutkan perjalanan menuju puncak. Jalur yang kami lewati berbatu-baru tajam disertai dengan kerikil lepas yang setiap saat bisa saja kami terpeleset jika tidak berhati-hati.
Lampu senter terus menyala mengikuti jalur menuju puncak. Udara wuiihhhh....dingin sekali, namun pelan tapi pasti kami terus melangkah walaupun napas kami sudah mulai sesak karena kelelahan. Jalur berbatu sudah kami lalui, lanjut sekarang jalur berpasir dengan batu kerikil lepas dan tanah yang padat membuat sedikit terbantu selama menapaki jalur menuju puncak.
Tepat jam 04.00 wita, kami sudah mencapai daerah puncak, namun wuiihhh......jumlah pendaki yang sangat banyak sekali. Kami hanya bisa istirahat dan duduk sambil menghilangkan rasa capek setelah melakukan perjalanan dari Pos terakhir. Angin berhembus lumayan agak keras dan huh...dingin sekali. Hanya dengan memejamkan mata san menutup seluruh muka dan tangan untuk menghilangkan rasa dingin yang menusuk.
Jam 05.00 wita, setelah kami sholat subuh, matahari pagi mulai memancarkan cahaya dari ufuk timur pelan tapi pasti. Upacara bendera tanggal 17 Agustus 2016 (HUT RI ke-71) mulai dilaksanakan yang dipimpin oleh beberapa orang pendaki. Kami pun ikut larut dalam acara tersebut.
Matahari mulai nampak indah di ufuk timur, kami lanjutkan perjalanan menuju puncak akhir, namun kami harus jalan dengan hati-hati, karena di samping kanan dan kiri jurang menganga begitu dalam. Sedikit saja terpeleset, maka jurang sudah menanti.
Akhirnya keindahan Agung mulai nampak ketika mencapai puncak. Dan syukur Alhamdulillah, cuaca sangat cerah, sehingga dengan leluasa kami menikmati pemandangan yang sungguh sangat menakjubkan. Sungguh indah ciptaan-Mu yaa Rob.
Catatan perjalanan bersama: Muzayyin
oleh: Sofyan Hadiwijaya, 16-17 Agustus 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar